Setelah peneliti mengambil sampel DNA dari peserta riset itu, ternyata 60 persen peserta yang paling
tidak dipercaya memiliki reseptor gen, GG genotipe, yang dapat
mengontrol rasa peduli dan empati. Reseptor membantu mengatur tingkat
oksitosin dalam tubuh, yang dikaitkan dengan perasaan kepercayaan,
empati, dan kemurahan hati.
Reseptor ini mengatur level oxytocin di
tubuh, yang menurut berbagai studi sebelumnya berhubungan dengan rasa
percaya, empati, dan kemurahan hati. Demikian dijelaskan Alexsandr
Kogan, Ph.D., peneliti post-doktoral di Universitas Toronto yang menjadi
penulis utama dari hasil studi ini.
Di antara mereka yang dinilai paling
dipercayai ketulusan responnya, 90 persen memiliki gen itu. Tapi,
ditegaskan para peneliti, karena gen ini hanya berhubungan dengan
persepsi ketulusan, ini tidak berarti bahwa Anda menjadi orang tidak
simpatik jika tidak memilikinya. Para pengamat dapat memilah ketulusan
dengan ketidakjujuran karena, kata Kogan, “ada perilaku tertentu yang
didapati merupakan sinyal rasa percaya dan dukungan.”
Berikut 4 tanda perilaku itu:
1. Perilaku tidak konsisten
“Jika biasanya
seseorang sangat diam, dan tiba-tiba mereka menjadi sangat dinamis atau
sebaliknya, ini menunjukkan pertanda ada yang disembunyikan,” kata Marc
Salem, Ph.D., seorang ahli psikologi perilaku.
Hal yang sama berlaku jika seseorang
yang biasanya berbicara lancar dan cepat, tiba-tiba bicaranya jadi
terpotong-potong atau terdengar berhati-hati. “Pergeseran merupakan
tanda adanya kebohongan atau penipuan.”
2. Tatapan mata
2. Tatapan mata
“Ketika orang berpikir
atau merenung, wajar bila mereka memutus kontak mata dan melihat
sekeliling,” jelas Salem. Namun, jika pandangan seseorang terlalu
konstan, baik saat mendengarkan atau saat mencoba mendapat kepercayaan,
itu tanda ketidakjujuran.
3. Isyarat tubuh
3. Isyarat tubuh
Batuk, sering
membersihkan tenggorokan, atau isyarat lain dengan menutup mulut dapat
menunjukkan bahwa seseorang sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu.
Salem mengatakan, hal yang sama terjadi dengan bahu yang turun, atau
pose membungkuk. “Itu tanda Anda harus berhati-hati, karena seseorang
tidak membuka diri sepenuhnya.”
4. Tersenyum cepat
4. Tersenyum cepat
Sebuah senyum memberi
perubahan instan pada wajah seseorang, kata Salem. Mata yang berbinar,
pipi dan alis akan terangkat seiring lengkungan di sudut bibir. Senyum
ini biasanya berlangsung selama beberapa detik sebelum memudar. Salem
mengingatkan, senyum palsu muncul dalam sekejap, dan menghilang dengan
cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar